Thursday 11 December 2008

Gombalkilogi

Pasal 1
Jika aku disuruh memilih... untuk bernapas atau mencintaimu.
Aku akan menggunakan napas terakhirku untuk mengatakan "aku mencintaimu"

Pasal 2
Jika ada 100 orang yang mencintai kamu pastilah aku salah satu dari mereka
Jika ada 10 orang yang mencintai kamu pastilah aku juga salah satu dari mereka
Jika tak ada 1 orang pun yang mencintai kamu pastilah saat itu aku sudah tidak ada di dunia,
karena aku tidak bisa memilikimu

Pasal 3
co : eh jangan duduk deket bunga-bunga
ce : loh emang kenapa ?
co : nanti bunga-bunganya layu
ce : kok bisa ?
co : mereka layu karena mereka malu kalah cantik sama kamu

Pasal 4
Co: knapa malem ini gelap banget ya
Ce: mendung kali bang
Co: kyknya nggak dech
Ce: trus napa bang
Co: soalnya bulannya sedang menerangi & menemaniku disini

Pasal 5
co: bapak kamu maling ya?
ce: ih.....kow jahat sie bapak ku dibilang maling kow gitu?
co: iya soalnya kamu pintar banget mencuri hatiku

Pasal 6
Lo tatap dia dengan penuh perasaan, trus ketika dia nanya "Lo kenapa sih?"
Lo tanya ke dia "Sakit ga sih?"
cewe: Sakit kenapa?
Lo: Bidadari kaya lo, jatuh dr langit.. Sakit ga sih?

Pasal 7
co: Neng kamu capek gak?
ce: Hah? (bingung)
co: Soalnya eneng berlari2 terus di pikiran abang

Pasal 8
paling enggak nyambung kamu tau gak.. pemilu kemaren aku gak milih sby..
TP AKU MILIH KAMU

Pasal 9
Aku udah pernah jatuh dari jembatan, aku udah pernah jatuh dari tangga. Semuanya gak enak.
Tapi ada satu jatuh yang paling enak, yaitu jatuh cinta sama kamu

Pasal 10
yank...rasa kangen aq sm kmu ibarat mencret... susah nahan nya

Pasal 11
kalo eneng jadi kompor, biar akang jadi sumbu nya... kalo eneng jadi panci, biar akang jadi bagian gosong di bawahnya..kalo eneng jadi centong, biar akang jadi nasi yang nempelnya... yang penting nempel teruuusss...

N.B:
Omong-omong, kalo ikutin pasal-pasal itu ke cewek, dapat hatinya atau malah digampar ya? huehehehe...

Sunday 7 December 2008

KATA-KATA KASAR

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat. "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya.
Ia berkata, "Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda." Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan.
Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.

Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam di samping saya. Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah. Ia pergi, hati kecilnya hancur. Saya tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya. Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan berbicara padaku,

"Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang. Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan beberapa kuntum bunga dekat pintu." "Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh anakmu; merah muda, kuning dan biru. Anakmu berdiri tanpa suara supaya tidak menggagalkan kejutan yang akan ia buat bagimu, dan kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu."
Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku mulai menetes.

Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, "Bangun, nak, bangun," kataku. "Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?"
Ia tersenyum, " Aku menemukannya jatuh dari pohon. "
"Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu.
Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna biru."
Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal karena telah kasar padamu;
Ibu seharusnya tidak membentakmu seperti tadi."
Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu. "
Aku pun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang biru."

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok, perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari?
Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka. Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam kepada pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri,suatu investasi yang tentunya kurang bijaksana,bukan?

Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita di atas?
Apakah anda tahu apa arti kata KELUARGA?
Dalam bahasa Inggris, KELUARGA = FAMILY.
FAMILY = (F)ather (A)nd (M)other, (I), (L)ove, (Y)ou.
Teruskan cerita ini kepada orang-orang yang kau pedulikan. Saya telah melakukannya.

Ciuman menurut Dosen

Dosen Fisika:
Ciuman adalah gaya tarik menarik antara dua mulut dimana jarak antara satu titik dengan titik yang lain adalah nol.

Dosen Kimia:

Ciuman adalah reaksi akibat interaksi dari senyawa yang dikeluarkan oleh dua hati.

Dosen Mikrobiologi:

Ciuman adalah pertukaran bakteri uniseksual di dalam air liur.

Dosen Biologi:

Ciuman adalah menyatunya dua otot orbicularisoris dalam keadaan kontraksi.

Dosen Ekonomi:

Ciuman adalah sesuatu di mana permintaan lebih besar drpd penawaran.

Dosen Statistik:

Ciuman adalah kejadian yang peluangnya bisa sangat tergantung dari angka statistik berikut:36-24-36.

Dosen Teknik:

Ciuman? Apa itu..?

Dosen elektro:

Ciuman Adalah bertemu antara ion positif dan negatif yang mengakibatkan arus lemah menjadi arus kuat...

Dosen Kedokteran:

Ciuman adalah proses pendiaknosaaan fisik secara langsung yang berakibakan aliran darah ke organ reproduksi meningkat


Dosen psikologi:
Ciuman adalah proses penjiwaan terhadap pola pikir seseorang untuk mengetahui akan kenikmatan....

Ciuman menurut dosen program komputer:
If kiss >= Hot then go to bed room else go to bathroom end.


Ciuman Menurut Dosen Seni :
Ciuman adalah sesuatu yang indah bila dinikmati bersama

Ciuman menurut guru olahraga :

jika berciuman berkategori sangat hot, sama besar dengan kalori yang terbuang untuk berjalan tergopoh-gopoh (brisk walking)

Ciuman menurut dosen politik (ilmu transformasi konflik):
ciuman adalah kemampuan untuk mentransformasi gesekan-gesekan konflik dari dua kelompok berbeda sehingga bias menghasilkan sesuatu yang positif (win win solution: "semua senang,semua nyaman..semua melayang)

Ciuman menurut dosen matematika (teori kemungkinan) :
Ciuman itu gambling, sekarang nyium Tinggal tunggu balasannya, digampar ato dibalas cium...

Ciuman menurut Dosen olahraga (again) :
Ciuman adalah suatu peregangan & pemanasan untuk "olahraga" yang lebih berat....


Menurut dosen kewiraan :
Ciuman adalah hak yang dimiliki oleh seorang pasangan yang hubungannya telah diakui oleh negara berdasarkan hukum dan undang-undang yang berlaku.

Menurut dosen bahasa :

Ciuman adalah berasal dari sebuah kata dasar "cium" yang mendapatkan akhiran "an".

Menurut dosen seksiologi :

Ciuman adalah suatu teknik rangsangan dan pemanasan (foreplay) dimana tahapan ini menyentuh titik titik rangsangan di seluruh tubuh...

Menurut anaknya dosen :

Ciuman adalah temannya ciunyil, ciucrit, ciusrok. Bisa juga berarti sudah sadar dari pingsanya

Friday 21 November 2008

9 Rahasia Pria

Berdasarkan pengamatan seorang Wanita Sejati yang terpilih, sbb:

01]. Pria Nggak Detail dalam Percakapan
Contoh kasus: Kakak perempuannya baru saja putus dari pacarnya. Ketika kita tanya komentarnya, dia cuma bilang, "Mmm... ya begitu, deh...." Aduh, bisa mati penasaran, nih!

Alasan: Nggak usah penasaran karena secara genetis pria tidak dibentuk untuk lincah bercakap-cakap seperti wanita. Menurut seorang pakar, wanita mengoceh enam sampai delapan ribu kata per hari (!). Sementara pria rata-rata 'hanya' mengoceh dua sampai empat ribu kata itu pun biasanya fakta atau data.

02]. Pria Tahan Bergadang Sepanjang Malam Demi Hobinya
Contoh kasus: Kita sering nggak habis pikir ngapain dia bela-belain main game Winning Eleven atau Formula 1 sepanjang hari ketika cuti?

Alasan: Di sisi kanan otak mereka, pria punya bagian yang tidak dimiliki kebanyakan wanita, seperti untuk mengukur sudut pandang (angle), kecepatan dan jarak. Namanya area Kesadaran Ruang Visual (Visual Spatial Awareness atau VSA), yang penting banget perannya di zaman pria masih harus berburu untuk mendapatkan makanan. Dan kalau hasil buruannya sedikit, mereka merasa nggak ada apa-apanya dibandingkan pria lainnya.

03] Pria Rela Menghabiskan Banyak Uang untuk Peralatan Elektronik atau Aksesori Mobil (kayaknya gue kenal neh :p)
Contoh kasus: Kayaknya si dia rela membongkar tabungannya untuk menambah aksesori mobilnya. Tapi kenapa, sih, mereka ngomel-ngomel waktu lihat kita 'berinvestasi' pada obral besar sepatu Prada?

Alasan: Alat-alat elektronik atau aksesori mobil bisa dibilang mainannya pria dewasa. Bagi pria, benda tiga dimensi terlihat lebih menarik dan menstimulasi area VSA otak mereka. Dengan demikian mereka secara tidak sadar happy-happy saja buang-buang uang (menurut kita, sih) untuk benda-benda itu.

04].Pria Jarang (atau Tidak Pernah) Muncul dengan Seikat Bunga
Contoh kasus: Di film sih, sering banget pemeran utama pria muncul tiba-tiba di rumah kekasihnya dengan seikat bunga. Kenyataannya, Hari Valentine saja si dia mesti diingetin!

Alasan: Dari sananya, otak pria tidak dirancang untuk mementingkan hal estetis, tapi lebih mengutamakan hal praktis. Kebetulan, urusan bunga, tuh, tidak menarik ruang logika otak mereka. Beli sesuatu yang bakal layu dalam beberapa hari benar-benar pemborosan (kecuali kalau lagi pedekate).

05] Pria Tidak Bergosip (ah ... yang bener ..)
Contoh kasus: Begitu kita bilang, "Eh, masa ya...," dia langsung memotong, "Cari makanan, yuk. Lapar, nih!"

Alasan: Sebenarnya pria bergosip, kok. Tapi cara dan gaya mereka bergosip tidak sejelas kita, dan juga tidak pada saat objek omongan berada dekat situ (mereka kurang nekat, ya?). Kalau mereka punya masalah dengan sesorang, biasanya mereka menyelesaikannya atau sekalian melupakannya.

06] Pria Selalu 'Mengagungkan' Ibu Mereka
Contoh kasus: Pria nggak pernah mengritik ibu mereka, apalagi kalau hubungannya akrab. Lebih sebal lagi kalau dia bilang, "Aduh, kok, begitu saja nggak bisa, sih? Nyokap gue tuh, dia bisa... bla-bla-bla...."

Alasan: Bagi pria, ibu mereka adalah wanita ideal dan inti dari hidup mereka. Pria juga belajar mengenal rasa melindungi dari hubungan kedua orangtuanya, gimana ayah mereka melindungi sang ibu. Makanya, nggak usah minta dia objektif soal ibu mereka. Titik.

07] Pria Bisa Bela-belain Mengoleksi Semua Edisi Terbatas dari Komik, Jeans, Rekaman, Sampai Jam Tangan
Contoh kasus: Sebal, deh, lagi-lagi si dia asyik ngubek-ngubek Jalan Surabaya untuk nemuin plat hitam antiknya The Beatles!

Alasan: Berhubung dulunya pemburu, pria senang menimbun persediaan kebutuhan mereka sebanyak mungkin. Mereka selalu waspada bakal 'diadili' pria lain, sehingga nggak hanya mengejar kuantitas, tapi juga kualitas yang dimilikinya. Buat mereka, punya sesuatu yang bisa dibanggakan adalah prestasi tersendiri yang dapat memacu ego mereka.

08]. Pria Senang Melihat Wanita Memakai Rok Mini-Asal Bukan Pacarnya
Contoh kasus: Si dia memuji setinggi langit kaki jenjang Nicole Kidman ketika difoto memakai rok mini. Pas kita yang pakai, komentarnya singkat saja, "Gue nggak suka, ah! Ganti, deh...." Sebal nggak, sih....

Alasan: Bagi pria, kaki jenjang adalah simbol kesuburan wanita. Ketika mencapai pubertas, kaki wanita tumbuh hingga 10 persen. Tapi kalau pacar sendiri yang pamerin kakinya dan bagian-bagian 'rawan' lainnya mereka jadi waspada karena itu, kan, sasaran pria-pria lain. Mereka pun jadi protektif.

09] Pria Nggak Malu Buang Air Kecil di Depan Halaman Rumah Sendiri
Contoh kasus: Sehabis mengantar kita pulang, sebelum masuk rumah, si dia kebelet pipis. Bukannya buru-buru masuk rumah dan ke kamar mandi, dia malah buang air kecil di semak-semak halaman rumahnya. Iih...

Alasan: Beberapa pria bilang mereka melakukannya karena semak-semak lebih dekat ketimbang kamar mandi. Alasan dari sisi antropologi lebih masuk akal: bertahun-tahun silam, ketika toilet ada di luar rumah, wanita biasanya pergi berombongan karena faktor keamanan (tradisi yang masih berlaku hingga kini). Pria berlagak berani dengan pergi sendiri, yang kemudian diturunkan pada generasi berikutnya, deh!

5 Pelajaran Berharga

Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari kita renungkan bersama :


1. Pelajaran Penting ke-1
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliahnkuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?. Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang
rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu,
kamu aka n ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".


2. Pelajaran Penting ke-2
Penumpang yang Kehujanan.
Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hamper seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannyasi bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk menda patkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terimakasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang
isinya adalah : " Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole.
Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA


3. Pelajaran pentin g ke-3 :
Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani. Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anaklaki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bis a lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak".


4. Pelajaran penting ke-4
Penghalang di Jalan Kita
Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena t idak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.


5. Pelajaran penting ke-5
Memberi, ketika dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adal ah segalanya... .
Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan,
dan Joget & nyanyilah seolah tidak ada yang nonton.
... DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG...

Monday 10 November 2008

Tersenyumlah

(cerita dari seorang mahasiswi di Jerman)

Saya adalah ibu dan baru saja menyelesaikan kuliah saya., kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling." Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu
suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.

Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.

Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua
orang lelaki tunawisma yang sangat dekil! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang.
Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.

Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka, dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai di
depan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona." Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan di restoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya,yang hampir semuanya sedang mengamati mereka..
Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.

Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."
Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."

Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur
dan menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.

Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."

Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam
perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya.
Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan
belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya..

Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya .

"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."

Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhirsaya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."

Saturday 8 November 2008

Kecantikan Wanita

Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai.
Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan.
Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.
Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.

Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu
ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.
Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.

Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.